Di sini hangat, di sana hangat... Di sini panas... di sana pun panas... Masing-masing tak mahu kalah dengan hangatnya dan panasnya sesuatu cerita... Cerita yang diolah...disusun...disunting...dan digarap... Molek sungguh jalan ceritanya...Sampaikan ramai yang melenting...ramai yang percaya...ramai yang sampaikan menagis teresak-esak menghabiskan tisu berkotak-kotak... Sedangkan ia hanyalah sebuah cerita... Cerita rekaan sandirawa drama bersiri yang dicipta khas untuk santapan emosi....
Diceritakan lagi di sana-sini.... cerita yang tidak ada benarnya... cerita yang sekadar rekaan...makin buruk makin bersemangat untuk diceritakan.... satu cerita yang dikategorikan sebagai satu fitnah... Fitnah yang dianggap masyarakat sebagai satu fakta bukan auta... Percaya sampai sanggup menepuk meja melempar kerusi... membaling batu dan menampar kawan sekampong... Sungguh mudah diri ditipu... Sungguh mudah manusia dipermain.... Ibarat satu patung mainan...dipasang tali di setiap sendi... Si syaitan sedang menggerak-gerakkan jari jemarinya...menggerakkan sendi-sendi kita yang diikat tali itu... Sambil si syaitan ketawa berdekah-dekah...Telinga kita yang pekak masih belum dengar ketawa yang kuat itu...didengarnya cerita bercampur maki hamun dan fitnah laknatullah....
Mana yang benar? mana yang tipu? Apakah persamaan matematik yang boleh menjawab persoalan yang sudah berabad lama ini... Apakah penyelesaian mantik yang perlu dihurai.... Apakah teori-teori sains yang perlu dirungkai oleh saintis-saintis? Mana jawapannya? Sedangkan jawapan sudah tertulis di dalam sebuah kitab... Kitab yang berkurun lamanya... Kitab yang diakui semua sasterawan dunia dan bangsa... Sememangnya sebuah kitab itu... tiada tolok bandingnya dari segi ilmu sasteranya...ilmu sainsnya... ilmu kehidupannya.... Kitab apakah itu? Kitab apakah yang sangat berharga itu?
Kitab itu adalah kitab yang selalu berada di atas hantaran perkahwinan... selalu dijadikan hiasan almari lapuk... Selalu dijadikan hiasan di atas dashboard kereta... yang selalu dibacakan untuk pertandingan semata-mata... Selalu dijadikan bacaan ketika susah sahaja... Yang selalu dijadikan azimat air sembahyang hajat sahaja... Sedangkan di dalamnya wujudnya ilmu beribu-ribu jenis... yang sesuai untuk semua jenis bangsa... semua jenis umur... semua jenis masalah sang makhluk bernama manusia....
Mana sang penakluk...mana sang bangsawan... mana sang wira... Mana sang penyelamat bangsa? Mana penyelamat seluruh manusia? Oh.... ada di situ rupanya.... tapi kenapa ia dicerca... kenapa dia dihina? Kenapa? Kenapa mereka yang berjuang demi bangsa dan agama selalu dikutuk? Mengapa sang penjilat kaki Dajjal juga ramai yang diikut? Apa ajaran bonda dan ayahanda mu? Apa ajaran ustaz di sekolah mu? Apa ajaran cikgu-cikgu mu? Apaaa??? Oh....mereka lupa mengajarkan ia kepada kalian? Mungkin terlalu banyak ilmu dunia yang dikejar... Mungkin dunia terlampau banyak urusan... Sehingga lupa... Lupa akan amanah kita kepada Tuhan...
Ibarat
kata.. syurga dijelmakan sebagai neraka, neraka dijelmakan sebagai
syurga.. yang mana imannya lemah, ilmu agamanya cetek, ilmu pengetahuan
yang tandus kering kontang.. akan percaya bulat-bulat perkara yang
dijelmakan...sedangkan perkara sebenar hanya segelintir sahaja yang
dapat mengenalpasti...dicuba beritahu kepada kawan-kawan, digelak
diketawa terbahak-bahak bagaikan satu lawak yang sungguh lucu dan
kelakar.. lumrah dunia akhir zaman..
Ayuh anak muda... sedarkan diri...bangun berdiri menunaikan solat ikhlas lillahi ta'ala... Sujudlah... rendahkan ego mu... Tingkatkan iman mu... Sedarlah.... Kita sangat mundur...kita sangat ketinggalan.... Malu ... Sangat malu jika berjumpa dengan para sahabat Nabi... Inikah warisan generasi islam yang dibangga-bangga akan jumlahnya yang ramai? Inikah bangsa yang dikatakan bangsa Jawi yang dicari-cari? Inikah tempat dikatakan munculnya Sang hero penyelamat dunia sejagat? Jauh.....sangat jauh jika dihitung dan diamati dari setiap jiwa kita semua.... sipi pun takde...
Melayu.... adakah kita memang layu? Layu diganyang bermacam jenis cabaran....Cabaran itu dijelmakan sebagai hiburan... Hanyut.... Hilang dibawa arus penipuan sang penjajah... Sehingga diri sendiri tak tersedar dijajah... Inikah melayu yang kita kehendaki? Melayu yang lupa akan asal-usulnya... Lupa akan tanah airnya... Lupa akan agamanya.... Lantang bersuara perkara karut... Tapi malu bersuara perkara akidah... Malukah? Atau tidak tahu langsung topik itu... Dek terlampau asyik dengan hanyutan ombak di lautan? Tamparlah diri sendiri... sedarlah.... Kita semakin mundur....Mundur dari segi ilmu hakiki... Malu....Aku malu dengan para sahabat Nabi... Allahu Rabbi....
P/S: Allah Maha Pengampun... Taubatlah sebelum menyesal di kemudian hari.. Demi masa yang semakin singkat...
yup.
ReplyDeletethe end is near